Elektroda Grafit UHP 450mm

Elektroda grafit memainkan peran penting dalam industri pembuatan baja, sering digunakan untuk melelehkan skrap di tungku busur listrik (disingkat EAF). Ada beberapa sifat utama yang menentukan kualitas elektroda, apa sajakah itu?

Koefisien ekspansi termal

(disingkat CTE) mengacu pada ukuran derajat pemuaian suatu bahan setelah dipanaskan, bila suhu dinaikkan sebesar 1°C menyebabkan derajat pemuaian sampel bahan padat ke arah tertentu, yang disebut pemuaian linier. koefisien sepanjang arah itu dengan satuan 1×10-6/℃. Kecuali ditentukan lain, koefisien muai panas mengacu pada koefisien muai linier. CTE elektroda grafit mengacu pada koefisien ekspansi termal aksial.

Kepadatan massal

adalah perbandingan massa elektroda grafit dengan volumenya, satuannya adalah g/cm3. Semakin besar kerapatan curah, semakin padat elektrodanya. Secara umum, semakin besar densitas suatu jenis elektroda, semakin rendah resistivitas listriknya.

Modulus elastis

merupakan aspek penting dari sifat mekanik, dan merupakan indeks untuk mengukur kemampuan deformasi elastis suatu material. Satuannya adalah IPK. Sederhananya, semakin besar modulus elastisitasnya, semakin rapuh bahannya, dan semakin kecil modulus elastisitasnya, semakin lunak bahannya.

Tingkat modulus elastisitas memainkan peran komprehensif dalam penggunaan elektroda. Semakin tinggi kepadatan volume produk, semakin padat modulus elastisitasnya, tetapi semakin buruk ketahanan guncangan termal produk, dan semakin mudah terjadinya retakan.

Dimensi Fisik